Walaupun berjudul Tour de Semarang, bukan berarti adalah lomba balap sepeda. Bukan pula lombba rally. Tur kali ini adalah perjalanan penyegaran kembali (refresing) eks kontingen Jumbara, Survival dan Perkemahan Wirakarya MA Matholi'ul Huda Troso yang terlah usai beberapa waktu lalu ke daerah Semarang dan Sekitarnya.
Saya, yang dulu berperan sebagai pembimbing latihan, bersama-sama rekan-rekan pembimbing latihan yang lain mengikuti acara tersebut. Ada lebih dari 60 orang yang mengikuti acara tersebut.
Perjalanan kami dimulai sekitar jam 08.30 WIB. Sebenarnya pemberangkatan sudah harus diberangkatkan pada jam 06.00 WIB. Namun karena terjadi kesalahpahaman antara manajemen bus dan panitia, sehingga memaksa pemberangkatan ditunda hingga jam tegaknya tombak.
Pertama kali, kami mengunjungi makam Sultan Hadirin, di desa Mantingan, Tahunan, Jepara untuk berziarah. Kami berdoa dipimpin oleh ustadz Isma'il al-Qari. Usai berziarah, rombongan yang diangkut dengan bus pariwisata Gembira Ria tersebut langsung melesat menuju Kota Semarang. Tujuannya adalah Wonderia dan Taman Rekreasi Bandungan. Perjalanan hampir memakan waktu 2 jam untuk sampai di tempat tujuan kedua, yaitu Wonderia. Sesudah bus memasuki area parkir di Wonderia, kami pun langsung berkumpul di pintu masuk untuk memasuki area wisata secara antri. Kesan pertama bagi saya--yang memang baru pertama kali memasuki Wonderia--adalah cukup menarik. Pasalnya di areal yang cukup luas tersebut, terdapat banyak wahana permainan yang menarik. Di antaranya: Roller Coaster, Boom-Boom Car, Komedi putar, dan masih banyak lagi, menjadikan setiap orang, termasuk saya dan rekan-rekan, ingin mencobanya. Wahana pertama yang kami kunjungi adalah Boom-Boom Car. Di situ, kami harus merogoh kocek sebesar Rp 5.000,-/orang untuk dapat mengendarai kendaraan tersebut.
Puas dengan melihat-lihat dan berkeliling di taman wisata tersebut, perut kami terasa lapar. Untungnya di dalam areal tersebut juga berjubel para penjual makanan cepat saji dan minuman ringan dengan harga yang berfariasi. Akhirnya, kami memutuskan untuk makan siang di kantin Hamburgur dan Tempura yang terletak berhadapan dengan wahana Rumah Hantu.
Menuju Bandungan Indah
Tujuan ketiga adalah Taman Wisata Bandungan yang terletak di Gunung Ungaran. Butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk mencapai tempat tersebut. Selama perjalanan, kami disuguhi oleh pemandangan alam yang memukau. Ada banyak pepohonan sepanjang jalur menuju Bandungan. Sesampainya di sana, kami serombongan langsung menuju ke Taman Wisata Bandungan Indah. Tempatnya sekitar 200 m ke utara dari tempat parkir bus.
Hawa dingin memang sudah terasa sejak memasuki taman tersebut. Maklum saja karena taman wisata tersebut terletak 550 m dpl (di atas permukaan laut). Namun, hawa dingin tidak menyurutkan niat kami untuk menjelajahi setiap sudut taman tersebut. Belum lengkap menjelajahi seluruh taman, saya tergoda dengan kolam renang yang cukup luas. Setelah mengajak beberapa teman, akhirnya kami memutuskan untuk menyewa pakaian renang dengan uang ganti sebesar Rp 4.000,-/orang. Dan, Byur...!!! saya mengawali untuk memasuki kolam tersebut. Dan benar dugaanku, suhu air lebih dingin dari suhu sekitar kolam renang. Hampir sebagian dari rombongan ikut ambil bagian. Mulai dari sekedar mandi, latihan renang, sampai yang latihan terjung.
Berburu Kelengkeng
Kurang lengkap rasanya jika berwisata ke Bandungan tanpa membeli oleh-oleh dari sana. Ada oleh-oleh khas dari sana yang membuat kami cukup ngiler. Adalah kelengkeng yang dijual sepanjang areal wisata tersebut. Harganya pun menurut kami cukup murah dan terjangkau. Hanya Rp 10.000,-/kg saja, kita sudah dapat menikmati manisnya buah kelengkeng yang konon memiliki kekhasan bila dibandingkan dengan kelengkeng-kelengkeng dari daerah lain. Banyak di antara kami yang membelinya untuk oleh-oleh. Namun ada juga yang membeli oleh-oleh selain buah kelengkeng tersebut. Beberapa ada yang membeli buah leci, sayur-mayur, keripik, sampai wingko babat.
Shalat Isya di Masjid Agung Jawa Tengah
Perjalanan terakhir kami adalah menuju Masjid Agung Jawa Tengah yang terletak di Jalan Gajah Raya Semarang. Memasuki kawasan masjid, sungguh luar biasa, kagum saya. Saat kami sampai di masjid tersebut. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Namun, masih banyak penduduk sekitar maupun para pendatang memenuhi halaman MAJT tersebut. Ya. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, MAJT telah mengalami "pergeseran" fungsi, yaitu sebagai tempat rekreasi muda-mudi. Banyak di antara pengunjung yang malah hanya mengenakan kaos oblong dan celana 3/4.
Seusai shalat isya berjamaah, kami beristirahat sejenak sekitar setengah jam sebelum melanjutkan perjalan pulang.
Perjalanan pulang memakan waktu hampir 2,5 jam. Dan akhirnya, kami sampai di tempat tujuan dengan perasaan senang, sekaligus kelelahan.
Fadloli - EMHA Pos
Selasa, 21 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar