Kudus - Puncak Dhandangan, tradisi menyambut Ramadan oleh masyarakat Kudus, Jawa Tengah akan dilaksanakan malam ini di sekitar Masjid Menara Kudus. Sebab, Sabtu (22/8/2009) besok, sesuai ketetapan pemerintah, sudah masuk 1 Ramadan 1430 H.
Dhandangan merupakan tradisi budaya yang berangkat dari tradisi keagamaan (Islam). Tradisi ini sudah ada sejak zaman Raden Ja'far Shodiq atau yeng lebih dikenal dengan Sunan Kudus, pendiri kota Kudus.
Di puncak tradisi dhandangan ini, masyarakat Kudus akan berkumpul di sekitar Masjid Menara Kudus pada malam 1 Ramadan, untuk mendengarkan pengumuman dan bedug yang dipukul bertalu-talu sebagai dimulainya ibadah puasa keesokan harinya.
Dhandangan ini diambil dari suara bedug yang berbunyi dhang dhang dhang. Sehingga oleh Sunan Kudus dan masyarakat setempat, akhirnya disebut dengan dhandangan.
Di masa awal dikenalkannya dhandangan, acara ini dipergunakan masyarakat sekitar untuk berjualan bahan kebutuhan masyarakat untuk puasa Ramadan. Ini berlanjut hingga sekarang. Hingga akhirnya, tradisi dhandangan tidak lagi sebagai 'ritual' keagamaan ansich, tetapi sebagai kegiatan ekonomi.
Lihatlah, sepanjang jalan sekitar Menara Kudus, mulai dari Barat pusat kota Kudus (Simpang Tujuh) hingga Jember, lalu ke arah Selatan Menara hingga Sunggingan, dipadati oleh ratusan pedagang yang berharap memperoleh peruntungan dan tambahan rizki.
Ya, dhandangan tidak sekadar upacara keagamaan yang mempunyai nilai historis tinggi. Melainkan menjadi salah satu sarana masyarakat untuk mencari tambahan pendapatan untuk bekal puasa dan lebaran.
Dan bedug pun, akan ditabuh bertalu-talu malam nanti. Dhang dhang dhang!
Sumber: www.detik.com
Jumat, 21 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar