Padang (ANTARA) - Puluhan ribu judul buku yang ada di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), tertimbun reruntuhan bangunan kantor berlantai empat itu, pascagempa Rabu (30/9).
"Kami baru bisa menyelamatkan sekitar 5 persen buku-buku koleksi yang ada di pustaka," kata Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumbar, Eka Nuzla, di Padang, Jumat.
Dia mengatakan, sejak Sabtu (3/10), karyawan perpustakaan mencoba mengumpulkan buku-buku di bekas reruntuhan kantor yang beralamat di Jalan Diponegoro No 4 Padang itu.
Buku-buku tersebut kemudian dibawa ke Kantor Arsip Sumbar di Jalan Pramuka 4 no 2 Padang.
"Saat ini perpustakan kami pindahkan ke kantor arsip," kata Eka.
Gempa dahsyat yang menimpa Sumbar itu, kata dia, juga mengakibatkan satu mobil pustaka keliling hancur.
Akibat peristiwa itu, kata dia, aktivitas pustaka Sumbar lumpuh.
Eka mengaku belum bisa menaksir berapa kerugian akibat gempa tersebut.
"Bangunan kantor saja sekitar Rp8 miliar, belum lagi pustaka dan semua isinya," kata dia.
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar memiliki koleksi 89.289 judul buku, dengan jumlah buku sebanyak 474.173 eksemplar.
Sebelum peristiwa gempa, jumlah kunjungan masyarakat ke pustaka selalu mengalami peningkatan. Pada 2005, jumlah pengunjung ke Perpustakaan Sumbar sebanyak 112.730 orang. Pada 2006 naik menjadi 123.384 orang, 2007 menjadi 153.231 orang dan 2008 meningkat menjadi 166.307 orang.
Dalam musibah gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) tersebut, menurut Eka, tidak ada pengunjung dan karyawan pustaka yang menjadi korban.
Gempa paling parah menimpa wilayah Kota Padang, Padangpariaman, dan Agam. Musibah itu diperkirakan menelan korban sekitar 1.000 orang yang tertimbun reruntuhan bangunan dan longsoran tanah.
Sumber: www.antara.co.id
Jumat, 09 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar