NEW YORK - Amerika Serikat melancarkan usaha baru untuk merampungkan syarat-syarat bagi dilangsung-kannya kembali perundingan antara Israel dan Palestina.
Amerika ingin agar Israel menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi sebagai salah satu syarat. Utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah, George Mitchell membicarakan masalah ini dengan presiden Israel Shimon Peres di Yerusalem.
Setelah pertemuan dengan Presiden Shimon Peres di Jerusalem Mitchell mengatakan: ''Kami juga merasakan bahwa waktunya sudah mendesak. dan kami juga percaya bahwa meskipun belum tercapai kesepakatan mengenai banyak masalah, kami bekerja keras untuk melakukannya''.
''Dan kunjungan saya kesini minggu ini memang berusaha untuk mencapai hal itu. Kami harap kami dapat mencapai kemajuan dalam waktu dekat ini'', kata Mitchell
Dalam pertemuan tersebut Mitchel menambahkan pihaknya menunggu tanggapan dari kedua pihak, ''Saya sangat menunggu komentar anda, nasehat anda, panduan dari anda ketika saya mulai babak pembicaraan dengan para pemimpin pemerintah anda dan dengan para pejabat Palestina di Ramallah serta negara-negara lain di kawasan ini yang punya kepentingan''.
''Kami harap kita semua memegang peranan penting dalam meraih tujuan yang sama seperti yang diucapkan oleh presiden Obama berulang kali tentang perjanjian komprehensif di kawasan, termasuk pedamaian antara Israel dan Palestina, sehingga kedua negara dapat hidup berdampingan secara damai''.
Mitchell menekankan tujuan Amerika Serikat saat ini adalah perdamaian antara Israel dan Suriah, Israel dan Libanon dan dipulihkannya hubungan antara negara-negara lain di kawasan Timur Tengah. Mitchel mengatakan ia bekerja keras untuk menjembatani perbedaan tersebut
Pada saat yang sama, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak di Kairo.
Sumber: www.banjarmasinpost.co.id
Senin, 14 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar