INILAH.COM, Jakarta - Otopsi ilmiah pertama pada mummi Mesir kuno dilakukan pada tahun 1825 dan menyatakan penyebab kematian karena kanker indung telur. Tapi sebuah studi baru menunjukkan mummi itu salah otopsi.
Otopsi ulang dilakukan oleh Dr Augustus Bozzi Granville, dokter bedah dan ginekolog yang menghasilkan kematian wanita itu meninggal karena TBC.
Mummi wanita Irtyersenu adalah spesimen yang luar biasa dengan organ yang masih utuh. Kebanyakan organ mummi dipindahkan atau dilarutkan sebelum dilakukan proses mummi.
Studi baru yang dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B, menemukan bahwa paru-paru wanita tersebut meradang. Para ilmuwan menduga tuberkulosis sedang menyebar luas di Mesir.
Untuk mengkonfirmasi, mereka menoleh ke biologi molekular, mencari bagian DNA yang mengandung Mycobacterium tuberculosis, dan mereka mengidentifikasi organisme dalam jaringan paru-paru, tulang dan kantung empedu.
Mereka juga menemukan penanda biologis khusus, di dinding sel bakteri di paru-paru dan tulang.Hal tersebut menunjukkan bahwa TBC menyebar ke seluruh tubuhnya dan menjadi hukuman mati bagi orang Mesir kuno.[ito]
Sumber : www.inilah.com
Minggu, 04 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar