Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Januari 2009

Pesan dari Roket Hamas

0 komentar
Serangan roket dari Gaza telah memaksa warga Israel untuk lari dalam jumlah yang makin banyak, meningkatkan keyakinan di kalangan pimpinan militer Israel bahwa misil Hamas bisa mengancam fasilitas nuklir paling rahasia bangsa itu di Dimona.”

(Fox News, 2/1)

Salah satu elemen yang banyak diperbincangkan selama berlangsungnya serangan Israel di Jalur Gaza adalah roket Hamas. Roket-roket itu, menurut Israel, ditembakkan ke sejumlah kota di wilayahnya. Berbeda dengan Israel yang bisa mengerahkan persenjataan udara, laut, dan darat yang berteknologi tinggi, roket—bersama mortir—itulah yang jadi tulang punggung persenjataan Hamas.

Selama tahun 2008, pihak Hamas, seperti dicatat Israel, telah menembakkan 1.750 roket (dan 1.528 peluru mortir), 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2006 serta 5 kali lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (GlobalSecurity.org)

Dengan roket itu pula Hamas bisa memberi ancaman lebih terhadap kota-kota Israel. Sebelum 2008, hanya kota Sderot (berpenduduk 20.000 jiwa) dan wilayah di sekitar Jalur Gaza yang bisa menjadi sasaran roket. Namun, pada 2008 pihak Hamas bisa menarget kota Ashkelon dan Netivot. Malah sejak Israel melancarkan agresi yang diberi nama Sandi Operation Cast Lead, Hamas bisa meluncurkan roket ke kota yang lebih jauh, seperti Ashdod dan Beersheba.



Membaca ”kemajuan” di atas, bisa jadi yang muncul adalah keperkasaan militer. Namun, dibandingkan dengan militer Israel yang disokong penuh Amerika Serikat, tentu roket Hamas belum setara. Namun, dalam banyak foto, kita sering melihat pejuang Hamas mengusung roketnya. Sebagian memang panjangnya hanya 80 cm sehingga cukup ditenteng.

Akan tetapi, kalau Israel begitu merisaukannya, pastilah ada alasan kuat. Sebagian tentu pertimbangan keamanan penduduk, tetapi yang tidak kalah dirisaukannya, dengan jangkauan yang terus bertambah, roket-roket itu juga mengancam arsenal nuklirnya.

Kalangan di Israel takut kalau roket Hamas dibiarkan, hanya tinggal soal waktu sebelum instalasi nuklir di Dimona, yang terletak 32 kilometer di sebelah timur Beersheba, jatuh dalam sasaran roket Hamas (Fox News, 2/1).

Kita tahu, Dimona adalah satu-satunya reaktor nuklir Israel dan banyak diyakini, di sanalah Israel menyimpan sekitar 200 hulu ledak nuklirnya.

Terus ditingkatkan

Berada dalam posisi serba terbatas, Hamas—dan juga Hezbollah—telah memilih roket sebagai andalan. Roket menjadi simbol perlawanan dalam konflik asimetri. Dengan memanfaatkannya secara cerdik, roket—seperti diperlihatkan dalam perlawanan pejuang Hezbollah pertengahan tahun 2006—bisa merepotkan Israel.

Kemarin, juru bicara Hamas di Dewan Legislatif Palestina, Musheir al-Masri, menyatakan, roket-roket yang sudah diluncurkan baru merupakan pesan pertama. Kalau konflik meningkat, serangan roket akan ditingkatkan dan Israel akan ”dihantam dengan cara yang belum pernah terjadi sebelum ini”.

Dari mana Hamas mendapatkan roketnya? Sebelum ini, Iran banyak disebut sebagai pemasok roket Hamas. Kini, roket Hamas juga disebut buatan China.

Jangkauan roket Hamas yang paling jauh sekitar 40 km. Banyak yang mengatakan, itu roket Grad. Ini nama Rusia atau ”Katyusha yang ditingkatkan”. Namun, Israel meyakini, roket yang ditembakkan ke Ashdod harus punya jangkauan dua kali lebih jauh daripada BM-21 Grad. Foto yang dibuat dari roket yang jatuh di dekat Ashdod memperlihatkan bahwa itu roket 122-mm, berarti juga bukan roket buatan Iran, apakah itu Oghab yang berjangkauan 34-45 km atau Fajr-3/Ra’ad dengan jangkauan 45 km.

Dugaan pun lalu mengarah pada roket buatan China yang bernama WeiShi (yang secara harfiah berarti ”Pengawal”). Keluarga roket WS yang berjenis sistem roket peluncur banyak (multiple launch rocket system) ini dikembangkan oleh Sichuan Aerospace Industry Corporation di Chengdu, Provinsi Sichuan. Seri roket WeiShi ini termasuk WS-1E 122-mm dengan jangkauan 40 km. Adapun roket Grad, Israel mengetahuinya dari roket yang ditembakkan ke Ashkelon.

Roket Qassam

Dari jenis-jenis roket Hamas, yang paling banyak selain Grad dan WeiShi adalah roket Qassam yang jangkauannya lebih pendek. Roket ini mulai diproduksi September 2001, menyusul pecahnya intifada Al Aqsha.

Roket yang namanya diambil dari pejuang asal Suriah yang melawan kuasa kolonial Eropa di Timur Tengah pada 1920-an dan 1930-an ini berbentuk silindris, dengan selongsong besi. Roket ini tidak dilengkapi sistem pengarah dan tidak akurat, tetapi ketika mulai dipergunakan untuk menyerang wilayah Israel, Maret 2002, ia menciptakan efek psikologis besar. Ini karena sebelum hadirnya Qassam, pejuang Palestina tidak punya alat untuk melakukan serangan jarak jauh.

Karena ukurannya yang kecil sehingga mudah dibawa dan peluncurannya simpel, Israel kesulitan menghentikan produksinya.

Kini dilaporkan sudah ada Qassam-4 yang punya jangkauan 17 km.

Menanggapi serangan roket Qassam, Israel telah sering melancarkan serangan ke pabrik pembuatan dan situs-situs peluncuran di Jalur Gaza, juga memasang sistem radar pemberi peringatan dini untuk memberi tahu warganya agar bersembunyi di tempat perlindungan bom.

Simbol kekuatan

Sebagai bangsa yang masih hidup dalam kesempitan, Palestina tidaklah mampu mengembangkan kekuatan perang sebagaimana Israel dengan Israel Defence Force yang punya sekitar 500 pesawat tempur, 200 heli tempur, dan 3.000 tank. Israel bahkan sudah punya rudal balistik jarak sedang Jericho. Namun, roket-roket yang tergolong sederhana itu memberi kekuatan pejuang Palestina.

Wujud perang asimetri, seperti halnya David yang melawan Goliath, masih menonjol, tetapi tampak bahwa roket telah memberi warna lain dalam perlawanan Palestina. Negara-negara yang menghadapi ketimpangan besar dengan lawan potensialnya pun bisa melihat roket sebagai jalan keluar meski kini upaya pengembangan roket telah dikekang oleh Missile Technology Control Regime yang didirikan Barat tahun 1987.

Hamas dengan roket-roket yang belum akurat, tetapi berjangkauan makin jauh telah membuat Israel cemas dan kini Israel mengerahkan kekuatannya untuk membungkam roket-roket itu sebelum jangkauan mereka semakin mengancam Dimona atau kota-kota besar Israel lainnya.



Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini

0 komentar
BANDUNG, SELASA — Fenomena bulan baru dan bulan purnama berpotensi dijadikan alternatif lain sistem peringatan dini menjelang kejadian bencana alam gempa bumi. Fenomena bulan baru dan purnama dikatakan berpotensi menyebabkan pelepasan energi di lempeng bumi.

Demikian dikatakan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin, Selasa (6/1), terkait alternatif astronomi dalam sistem peringatan dini gempa bumi.


Menurut Thomas, hal itu disebabkan perbedaan dua arah gaya bumi, menuju dan menjauhi bulan atau matahari. Hal itu dikatakannya rentan mengganggu atau melepaskan energi dalam struktur lempeng bumi, khususnya di daerah perbatasan waktu pagi dan magrib.

"Dengan adanya kejadian ini, sangat mungkin lempengan yang sudah rawan lantas bergerak," katanya.

Bulan purnama, dikatakan Thomas, terjadi ketika bumi berada di antara bulan dan matahari. Untuk Januari 2009, bulan purnama pada tanggal 11 Januari. Sementara itu, bulan baru ketika bulan berada di antara matahari dan bumi dan terjadi tanggal 26 Januari 2009.

Thomas memberikan beberapa contoh gempa bumi yang terjadi di Indonesia beberapa waktu terakhir. Beberapa di antaranya bahkan berkekuatan tinggi dan memakan banyak korban jiwa.

Di antaranya, gempa Alor pada 12 November 2004 terjadi menjelang bulan baru, 28 Ramadhan 1425 dan gempa Nabire pada 26 November 2004 terjadi menjelang purnama, 13 Syawal 1425.

Selain itu, gempa Aceh pada 26 Desember 2004 terjadi saat purnama, 14 Dzulqaidah 1425; gempa Simeulue pada 26 Februari 2005 terjadi setelah purnama, 16 Muharram 1426; dan gempa Nias pada 28 Maret 2005 terjadi setelah purnama, 17 Safar 1426. Gempa Mentawai pada 10 April 2005 terjadi pada bulan baru, 1 Rabiul Awal 1426, dan gempa Yogya pada 27 Mei 2006, terjadi menjelang bulan baru, 29 Rabiuts Tsaniah 1427, juga termasuk di dalamnya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan agar para ahli dan pakar gempa bumi bisa menimbang hal ini sebagai salah satu sumbangan peringatan dini gempa bumi. Diharapkan, dalam bulan baru dan purnama, kewaspadaan bisa ditingkatkan. Tujuannya, agar kejadian gempa bumi tidak menimbulkan korban.

Bagi masyarakat, hal ini bisa dijadikan pegangan. Bagi mereka yang hidup di daerah rawan bencana gempa bumi, hal ini merupakan sumbangan peringatan dini lainnya. Dengan begitu, mereka diharapkan bisa mandiri mempersiapkan sebelumnya atau menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi.

dari : www.kompas.com




Hamas Mengumumkan Gencatan Genjata Setelah Israel Menyatakan Gencatan Senjata

0 komentar

Gaza, 18 Januari (Reuters) - Hamas mengatakan pada hari Minggu ini akan segera menghentikan penyerangan bersama dengan kelompok militan di Jalur Gaza dan memberikan waktu Israel, yang sudah dinyatakan sepihak gencatan senjata, satu minggu untuk menarik pasukan nya dari wilayah.

Juru bicara untuk Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan sebelumnya bahwa jika gencatan senjata yang diadakan di daerah pemerintahan Hamas, Israel bisa memulai proses penarikan pasukannya.

"Hamas dan kelompok yang mengumumkan gencatan senjata di Gaza dan segera mulai memberikan Israel satu minggu untuk menarik," kata Ayman Taha, seorang pejabat Hamas di Kairo untuk berbicara dengan Mesir pada truce deal.

Kelompok Islam yang sebelumnya mengatakan ia tidak akan menghentikan serangannya jika tentara Israel masih di Jalur Gaza.

Taha mengatakan Hamas telah menuntut pembukaan semua perbatasan Gaza sebagai jalan masuknya "semua bahan-bahan makanan, dan barang kebutuhan dasar". Israel merapatkan bolakadenya dari Jalur Gaza setelah Hamas menangkap wilayah dari pasukan yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 2007.

Hanya hari sebelumnya, militan Palestina di Jalur Gaza menembakkan roketke selatan Israel dalam bantahan sepihak dari gencatan senjata yang dinyatakan Olmert terlambat pada hari Sabtu dan pergi yang berlaku pada jam 2 (00:00 GMT) pada hari Minggu.

Olmert mengatakan Israel tidak akan pasukannya kembali sampai pasukan Hamas sepenuhnya tidak menyerang dan ia terancam dengan militer akan sangat merespon kepada serangan pada prajurit atau lintas-batas roket.

Pemimpin dari Inggris, Mesir, Perancis, Jerman, Italia dan Turki dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon bertemu di Mesir resor Laut Merah di Sharm el-Sheikh pada jam itu untuk mengkoordinasikan kebijakan pada konflik Israel-Palestina.

"Israel harus membolehkan akses penuh untuk pekerja kemanusiaan, dan bantuan perlengkapan," Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengatakan kepada wartawan pada pertemuan puncak. "Kami juga harus mengakhiri isolasi ekonomi Gaza dengan membuka kembali perlintasan yang menghubungkan ke dunia luar."

Mesir mengatakan akan mencoba untuk mengumpulkan membantu menghidupkan menyatakan gencatan senjata Israel menjadi kesepakatan bersama yang mengarah ke penarikan Israel dari Jalur Gaza.

Selama 22 hari, serangan Israel menewaskan lebih dari 1300 Palestina, termasuk 700 warga sipil, kata pejabat medis Gaza. Israel mengatakan ratusan penembek jitu adalah di antara orang mati. Sepuluh tentara Israel dibunuh serta tiga warga sipil Israel terkena roket.

ROKET

Beberapa jam setalah gencatan senjata yang dimulai Israel, lima militan Gaza menembakkan roket ke kota Sderot Israel, tidak ada korban, seorang juru bicara militer Israel mengatakan. Pada sore hari, sembilan roket lain menghantam Israel, kata polisi.

Dalam laporan pertama kematian sejak gencatan senjata dimulai, seorang Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di dekat kota Khan Younis setelah bom mortir ditembakkan di daerah itu, kata pekerja medis. Mereka diidentifikasi sebagai orang sipil.

Olmert mengatakan Israel operasi, diluncurkan dengan tujuan untuk menyatakan berakhir lintas perbatasan serangan roket yang menewaskan 18 orang di Israel selama delapan tahun sebelumnya, telah tercapai semua tujuan.

Olmert dikutip internasional didukung kesepahaman dengan Mesir, tetangga Gaza bagian selatan, dalam mencegah Hamas penyelundupan dari rearming melalui terowongan sebagai alasan dibalik keputusan Israel untuk menghentikan serangan-nya.

Kiri yang berubah-ubah akan menjadi masalah di jantung konflik - blokade Israel dari Jalur Gaza. Hamas, walaupun hit keras oleh udara dan tanah promosi, de facto tetap menjadi kekuatan dalam daerah kantong pantai.

Tanpa dengan Hamas, diplomat mengatakan mereka takut akan membiarkan Israel hanya menitis barang ke Gaza, hampering rekonstruksi dan menciptakan lebih banyak kesulitan bagi masyarakat.

Olmert, berbicara tentang Minggu dari serangan roket, yang berkata kepada kabinet Israel telah reassessing dengan gencatan senjata dan pasukan yang terus "siap untuk bertindak di wilayah" jika "pelanggaran seperti yang terjadi pagi ini terus".

Beberapa jam setelah gencatan senjata dimulai, tentara Israel dipindahkan dari Beit Lahiya, wilayah militan telah digunakan sebagai tanah untuk meluncurkan lintas batas serangan roket.

Ambulans Palestina mengangkut lebih dari 95 orang, sebagian besar dari mereka penembak, yang berada di puing bangunan di sekitar daerah Beit Lahiya, polisi Hamas dan pejabat kesehatan mengatakan.

Warga yang meninggalkan rumah selama peperangan berlangsung pun kembali untuk memastikan apakah rumah mereka masih atau tidak. Anak-anak dipilih melalui puing untuk menemukan tas sekolah dan buku-buku robek.

Sebuah kolom dari tank dan tentara Israel, Israel menahan beberapa bendera, diri dari Jalur Gaza yang tentara sebut "istirahat dan relaksasi".

Tetapi beberapa dari tank membentuk posisi 100 meter di Gaza, sementara yang lain tetap digunakan pada di sisi timur kota Gaza.

(Reuters)

Sabtu, 17 Januari 2009

Michael Heart-We Will Not Go Down (Song for Gaza)

0 komentar



Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina baru-baru ini menggemparkan dunia. Bagaimana tidak, sekitar ribuan nyawa harus melayang dalam tempo beberapa minggu saja. Yang menyedihkan lagi, sebagian besar korban peperangan adalah kaum ibu dan anak-anak. Sebuah peristiwa yang tentunya mengundang kontroversi dan kecaman dunia.

Banyak pihak yang bersimpati atas tragedi tersebut. Salah satunya adalah Michael Heart, seorang musisi dari Los Angelos, Amerika Serikat yang merasa tergugah atas kejadian tersebut. Kemudian dia menciptakan sebuah lagu yang berjudul We Will Go Down (Song for Gaza).

Berikut adalah lirik lagunya:

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight




Israel: Agresi Militer di Gaza Mendekati Akhir

0 komentar
khabarislam.wordpress.com Gaza - Pemerintah Israel mengaku telah mendekati akhir serangan militer selama tiga pekan terhadap Hamas di Gaza. Israel akan menggelar voting Kabinet Keamanan pada Sabtu, 17 Januari ini mengenai gencatan senjata yang diusulkan Mesir.

“Saya harap kami sedang memasuki babak akhir dan bahwa tujuan kami akan adanya ketenangan yang bertahan lama di selatan (Israel selatan) akan segera dicapai,” kata juru bicara pemerintah Israel Mark Regev.

Sesuai proposal Mesir tersebut, pertempuran akan dihentikan segera selama 10 hari. Namun pasukan Israel awalnya masih akan tetap berada di Gaza. Daerah perbatasan dengan Gaza juga akan tetap ditutup sampai pengaturan keamanan dibuat untuk memastikan kelompok Hamas tidak dipersenjatai lagi.

Kepala politik Hamas sebenarnya menolak syarat-syarat Israel tersebut. Namun para negosiator untuk Hamas yang berhubungan dengan para mediator di Kairo, Mesir mengisyaratkan bahwa ini waktunya untuk gencatan senjata.

“Jika mereka siap, kami siap,” kata Osama Hamdan, figur terkemuka Hamas kepada Sky News, Sabtu (17/1/2009).

Seorang pejabat senior Israel mengungkapkan, gencatan senjata akan dimulai secara bertahap. Awalnya Israel akan menghentikan operasi militernya dan kemudian menunggu reaksi dari Hamas.

Dikatakan pejabat yang enggan disebutkan identitasnya itu, jika Hamas nantinya melanjutkan serangan-serangan roketnya, maka agresi Israel akan dimulai kembali.


Jumat, 16 Januari 2009

Senjata Kimia Sudah Digunakan Sejak Zaman Romawi

0 komentar
LONDON, KAMIS - Andai Israel benar-benar menggunakan senjata kimia untuk membinasakan militan Hamas di Jalur Gaza seperti dituduhkan sejumlah dokter di Palestina, mungkin saja tindakan tersebut terinspirasi bangsa Persia saat melawan tentara Romawi. Saat itu orang-orang Sasania dari Kerajaan Persia menggunakan zat kimia untuk mematikan tentara Romawi di terowongan bawah tanah.

Peperangan di bawah tanah tak dapat dihindari tantara Romawi karena orang-orang Persia menggunakan taktik tersebut saat berusaha mengambil alih Kota Dura-Europos di Suriah. Untuk menjebol benteng Romawi, orang Persia menggali terowongan-terowongan di bawah tanah. Sebagai balasan, tentara Romawi pun membangun terowongan untuk mencegah orang Persia memasuki kota.

Pada penggalian antara tahun 1920-1930 ditemukan 20 orang tentara Romawi yang tewas dengan posisi tak wajar. Mereka tewas di satu tempat di dalam terowongan sempit selebar 2 meter dan panjang 11 meter. Saat ditemukan masing-masing masih dalam keadaan berbaring namun siaga dengan senjata tetap di tangan.

"Untuk membunuh 20 orang di ruangan dengan lebar dan tinggi kurang dari 2 meter dan panjang 11 meter, butuh sekadar senjata tangan atau senjata yang tersembunyi," ujar Simon James, arkeolog dari Universitas Leicester Inggris. Setelah melakukan investigasi, James yakin sejumlah tentara Romawi yang tewas pada pertempuran tahun 256 itu bukan karena sabetan pedang atau tusukan tombak melainkan mati lemas.

Ia mengatakan orang-orang Persia mungkin menggunakan bitumen dan krsital sulfur untuk menaklukkan tentara Romawi. Jika dibakar, zat kimia ini menghasilkan asap tebal. Asap beracun itu dapat membunuh seseorang dalam hitungan menit apalagi tentara Romawi tak punya waktu meninggalkan terowongan bawah tanah.

Orang Persia mungkin menyadari bahwa tentara Romawi juga membangun terowongan tandingan. Mereka telah menyiapkan jebakan di terowongannya dan begitu tentara Romawi masuk, asap tebal dipompa ke dalam. Penggunaan senjata asap banyak diceritakan dalam naskah-naskah klasik dan inilah salah satu yang kemungkinan besar dilakukan orang-orang Sasania. Meski demikian, Persia gagal menaklukkan kota tersebut.

Jika analisis James benar, ini merupakan bukti tertua penggunaan senjata kimia dalam peperangan. Nah apakah Israel juga akan melakukan taktik yang sama untuk mengentikan terowongan Hamas di Gaza. Sejauh ini, angkatan udara Israel lebih memilih menghancurkan pintu masuk terowongan yang dibuat di perbatasan Mesir.

Polusi Karbon dari Layanan Google?

0 komentar
JAKARTA, SELASA - Jangan menyangka aktivitas pengguna Internet tidak menyebabkan global warming (pemanasan global). Setiap kali Anda memanfaatkan layanan di Google, tanda sadar Anda telah menyumbang polusi.

Hasil penelitian fisikawan dari Universitas Harvard Alex Wissner-Gross menyimpulkan setiap kalai mesin pencarian Goole bekerja rata-rata menghasilkan 7 gram karbon dioksida. Artinya dua kali pencarian saja sudah menghasilkan 14 gram atau setara dengan karbon sioksida yang dihasilkan saat seseorang merebus seceret air dengan kompor listrik.

Emisi karbon ini dihitung dari konsumsi listrik yang dibutuhkan komputer pengguna hingga energi yang dihabiskan data center Google yang beroperasi di seluruh dunia. Penggunaan nergi yang besar berarti emisi nkarbon dioksida yang besar pula mengingat sebagain besar pembangkit listrik yang digunakan saat ini masih berbasis sumber energi fosil.

Namun, temuan tersebut dibantah Google. Dalam blog resminya Google menilai hasil perhitungan tersebut terlalu tinggi. Google tidak memungkiri bahwa layanan menyedot energi namun hanya setara dengan melepaskan 0,2 gram karbon untuk setiap kali pencarian.

Google mengklaim setiap kali pencarian rata-rata dibutuhkan 0,2 detik. Akses ke server untuk setiap kali pencarian hanya dalam skala seperseribu detik. Jiak Goole rata-rata membutuhkan energi 0,0003 kWh untuk setiap kali pencarian, maka jumlah karbon yang dikeluarkan setara dengan 0,2 gram setiap kali pengguna melakukan pencarian.

"Kami telah menurunkan begitu banyak penggunaan energi di data center kami, namun kami juga masih menginignkan sumber listrik yang bersih dan murah untuk memasok kebutuhan energi kami," ujar Google dalam pernyatannya. Pada tahun 2007, Google membentuk Climate Savers Computing Initiative sebagai konsorsium non profit yang berkomitmen menekan penggunaan energi di tingkat konsumen hingga setengahnya mulai tahun 2010 dan menurunkan emisi karbon dioksida 54 juta ton per tahun.

Meski demikian, Wissner-Gross menyatakan layanan seperti Google tetap akan menyedot energi sangat besar. Ia mengatakan untuk meningkatkan kemampuan mesin pencarian, penyedia layanan harus menghabiskan energi lebih besar. Penelitian terakhir yang dilakukan firma analis Gartner menunjukkan layanan IT saat ini menyumbang dua persen emisi karbon diosksida di seluruh dunia.

Sumber : www.kompas.com

Korban Serangan Israel Lampaui 1.000 Jiwa

1 komentar

KOTA GAZA - Jumlah orang Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza melampaui 1.000 jiwa, termasuk ratusan anak-anak. Demikian diumumkan beberapa pejabat di Kementerian Kesehatan Palestina yang dipimpin Hamas, Rabu (14/1).

Angka terbaru itu, juga angka-angka sebelumnya, sulit untuk dikonfirmasi karena keadaan yang kacau akibat perang di wilayah pesisir tersebut.

Pejabat-pejabat Israel tidak memberikan angka korban pasti Palestina namun mengatakan, pasukan negara Yahudi itu telah membunuh ratusan gerilyawan. "Sedikitnya 10 orang, termasuk sedikitnya empat pejuang Palestina, tewas, Rabu," kata petugas medis. Beberapa mayat juga ditemukan dari serangan-serangan sebelumnya.

"Dengan korban tewas terakhir itu, jumlah korban tewas menjadi 1.010," kata Muawiyah Hassanein, kepala pelayanan ambulans di kementerian kesehatan itu.

Pusat Hak Asasi Manusia Palestina yang berkantor di Gaza mengatakan, mereka telah menerima laporan-laporan yang menunjukkan bahwa 673 warga sipil tewas sejak Israel melancarkan serangan udara pada 27 Desember. Angka itu mencakup 225 anak dan 69 wanita. Sebelumnya pekan ini, kementerian kesehatan mengatakan bahwa sekitar 400 wanita dan anak termasuk di antara mereka yang tewas. Lebih dari separuh penduduk Gaza yang berjumlah 1,5 juta orang berusia di bawah 18 tahun.

Pada hari-hari pertama perang, ratusan anggota Hamas tewas dalam serangan udara negara Yahudi itu. Israel menganggap mereka semua sebagai militan, namun beberapa pihak berpendapat bahwa banyak dari mereka adalah polisi yang menjalankan tugas-tugas utama sipil.

Israel menyatakan, mereka telah kehilangan sembilan prajurit dalam serangan darat yang dimulai pada 3 Januari, tiga diantaranya akibat tembakan tak disengaja dari pasukan mereka sendiri. Sementara satu prajurit lagi dan tiga warga sipil Israel tewas dalam serangan roket Hamas ke wilayah Israel selatan pada pekan pertama perang.

Israel berdalih melakukan serangan itu untuk menghentikan serangan-serangan roket Palestina yang telah menewaskan 18 orang antara 2001 hingga awal gempuran udara itu. Mereka juga menyatakan berusaha menghindari korban-korban sipil.

PBB memelopori seruan-seruan bagi gencatan senjata segera. Kekerasan di sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran sejak 27 Desember dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Setelah pemboman udara beberapa hari, pasukan dan tank-tank Israel melakukan serangan darat dengan bergerak ke pusat-pusat padat penduduk, termasuk Kota Gaza.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. Sejak itu, wilayah pesisir miskin yang berpenduduk 1,5 juta orang itu dibloklade oleh Israel.

Dari: www.kompas.com

Mengapa Israel Tak Mungkin Menang

0 komentar
Perang Israel melawan Hamas telah menjadi semakin berisiko. Israel tetap menggempur Jalur Gaza kendati Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan Resolusi Nomor 1860 yang menyerukan gencatan senjata. Bagaimana konflik di Jalur Gaza itu akan berakhir?

Majalah Time menurunkan laporan mengenai mengapa Israel tidak bisa memenangi pertempuran itu.

Faktanya, apa yang didapat Israel tampaknya semakin kecil dibandingkan dengan ongkos yang semakin besar. Ketika melancarkan serangan ke Jalur Gaza pada 27 Desember 2008, ”cita-cita” Israel adalah melihat para komandan Hamas keluar dari bungker-bungker di bawah tanah dengan tangan terangkat ke atas.

Sayangnya, yang didapat Israel pada akhirnya justru tidak memuaskan. Akhir yang realistis paling-paling hanya gencatan senjata yang menyisakan Hamas yang terluka tetapi tetap hidup dan mampu bangkit kembali. Israel pun hanya bisa sementara waktu aman dari gangguan.

Serangan membabi buta ke Jalur Gaza hanya akan menurunkan kemampuan Hamas untuk menembakkan roket ke Israel. Namun, serangan itu tidak akan bisa memadamkan semangat ideologi Hamas.

Kalaupun ada keuntungan bagi Israel, jika benar-benar bisa menghentikan tembakan roket Hamas, adalah bagi para politisi yang akan maju pemilu nasional, bulan depan, seperti Menteri Luar Negeri Tzipi Livni atau Menteri Pertahanan Ehud Barak. Tidak lebih.

Barangkali, yang lebih mengancam Israel saat ini bukanlah tembakan roket itu sendiri, melainkan kekuatan untuk menggertak (power of detterence) Israel yang mulai diragukan.

Semula kekuatan penggertak itulah yang menjadi kunci bagi Israel untuk menjaga lawan-lawannya tetap berada di sudut yang jauh. Kekuatan itu mulai terkikis tahun 2006 saat Hezbollah di Lebanon selatan mampu bertahan dari gempuran Israel.

Seperti halnya Hezbollah, Hamas akan menyatakan dirinya menang. Hamas menunjukkan diri mampu bertahan menghadapi gempuran langsung dari kekuatan militer yang jauh lebih besar.

Justru Israel berisiko kehilangan sekutu-sekutu Arab, yang semula telah melunak dan bersedia mengakui Israel. Bagaimana mungkin kini mereka mau bekerja sama dengan Israel saat mendapati saudara-saudara Arab mereka dibantai di Jalur Gaza.

Tidak kalah

Satu hal yang perlu diakui para pemimpin Israel adalah Hamas tidak akan bisa dikalahkan dengan kekuatan militer. Pelajaran dari serangan terhadap Hezbollah tentu tidak mudah dilupakan Israel.

Israel harus merangkul Hamas secara politik. Itu artinya, Israel harus bersedia berurusan dengan semacam pemerintahan persatuan yang meliputi Hamas di dalamnya.

Apalagi Israel juga harus menghadapi kenyataan bahwa negara yang dicita-citakannya, negara Yahudi yang terbentang dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania, tidak akan terwujud tanpa berdirinya negara Palestina yang merdeka.

Israel harus berhitung dengan populasi Yahudi di negaranya yang suatu saat bisa kalah jumlah oleh bangsa Arab di tanah itu. Israel, yang mendefinisikan diri melalui kepercayaannya, yaitu Yahudi, tentu tidak ingin melihat kaumnya menjadi minoritas di tanah mereka sendiri.

Mantan PM Israel yang paling keras sekalipun, Ariel Sharon, takut akan hal ini. ”Jika kita ingin melestarikan Yahudi dan demokrasinya, kita harus melepaskan sebagian tanah air kita,” katanya.

Kompromi menyakitkan

Artikel di majalah Newsweek edisi 12 Januari 2009 menyebutkan, ada empat persoalan utama yang perlu segera diselesaikan, yaitu soal wilayah, keamanan, status Jerusalem, dan pengungsi Palestina. Mengurai persoalan dan mencari solusi menang-menang harus dimulai kembali dari keempat persoalan pokok itu yang kini malah terabaikan sejak tahun 2000.

Kompromi yang menyakitkan bagi kedua pihak harus ditempuh jika perdamaian abadi ingin diwujudkan. Fakta bahwa Ehud Olmert bersedia bernegosiasi, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga bersedia berunding, menggarisbawahi hubungan keduanya. Yakni, hanya ada satu jalan menuju perdamaian, kedua pihak mengetahui jalan itu, tetapi keduanya tidak bersedia untuk menjalaninya.

”Waktu tidak lagi berada di pihak Israel,” demikian Newsweek.

Sejauh ini, pertumpahan darah di Gaza tidak banyak mengubah perimbangan. Hamas kehilangan banyak secara fisik, tetapi dia memenangi simpati. Namun, bukan tidak mungkin warga Gaza juga mempertanyakan, untuk apa semua penderitaan yang mereka alami.

Majalah The Economist edisi 3-9 Januari 2009 menyebutkan, ada konsesi yang diperoleh warga Gaza, seperti pelonggaran blokade oleh Israel yang telah membuat mereka menderita secara ekonomi. Gerbang perbatasan dengan Mesir pun kemungkinan akan dibuka.

Selama 60 tahun, konflik mendera tanpa ada akhir. Dewan Keamanan PBB sekalipun tidak digubris. Kekerasan akan menjadi lingkaran yang tidak terputus di wilayah itu selama tidak ada ruang bagi kompromi dan ketulusan.

Dari: www.kompas.com

Amunisi Fosforus Putih Menghanguskan Gaza

0 komentar
JERUSALEM - Kelompok hak asasi manusia terkemuka, Human Rights Watch, menuduh Israel telah menggunakan amunisi fosforus putih dalam serangannya di Jalur Gaza.

Amunisi ini mengancam warga sipil di dekat pertempuran. Karena kedahsyatan amunisi ini adalah bisa membumi-hanguskan orang dan bangunan.

Human Rights Watch, Sabtu (10/1) mengatakan para penelitinya di Israel telah mengamati banyak ledakan pada 9 dan 10 Januari. Dan fosforus putih itu ditembakkan artileri Israel dekat kota Gaza dan kamp pengungsi Jabalya.

"Bagaimanapun, fosforus putih memiliki efek signifikan yang dapat membakar habis orang dan tempat bangunan, lapangan dan obyek sipil lainnya di dekat api. Potensi untuk melukai warga sipil itu diperbesar oleh kepadatan penduduk Gaza yang tinggi, di antara yang tertinggi di dunia," kata Human Rights Watch kepada Reuters.

Kelompok itu minta Israel untuk menghentikan kekejian tersebut. Juru bicara Israel enggan mengomentari tuduhan itu.

Dari: www.kompas.com

Puisi untuk Palestina

0 komentar

Seketika itu satu juta pahlawan Palestina tercipta

Dengan keberanian luar biasa

Dengan dada merah menyala

Bergerak bersama-sama

Bersenjata batu-batu neraka

Siap melumat Israel durjana sejadi-jadinya

Tanpa sisa...


Itulah larik puisi berjudul Ketika Seorang Ibu Palestina Melahirkan Anaknya karya Habiburrahman Saerozi yang dibawakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault dalam Malam Puisi Mengutuk Zionisme di halaman kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta Pusat.

Selain Menpora, hadir juga tokoh-tokoh dan artis ibu kota seperti Yudi Krisnandi, Cici Tegal, Mediana Hutomo, Oki Asokawati, Fitria Elvi Sukaesih. Acara yang diberi tajuk Our Heart For Palestine ini untuk menggalang dukungan moral dan dana kemanusiaan bagi warga Palestina yang saat ini sedang menderita akibat agresi militer yang dilakukan oleh bangsa Israel.

Menurut Adhyaksa Dault peristiwa di Palestina bukan lagi persoalan agama "Ini sudah menjadi tragedi kemanusian. Maka semua negara harus melakukan sebuah tindakan untuk menghentikan kebiadaban bangsa Zionis" tambahnya.

Kegiatan yang diprakarsai oleh yayasan Dompet Dhuafa ini rencana akan mengirimkan relawan serta dana kemanusian sebesar Rp 1 Milyar.

Dari: www.kompas.com

Masa Depan Komputer

0 komentar
Mungkin 2 atau 3 tahun yang lalu .. laptop merupakan suatu perangkat komputer yang sangat didamba-dambakan oleh kalangan yang berkecimpung atau pengguna IT .. selain dapat digunakan dimana saja dan juga merupakan Gaya Hidup seorang profesional .. kemana-mana bisa dibawa dan digunakan, baik di kantor maupun cafe sambil nongkrong dan minum kopi .. tapi tanpa disadari saat ini harga laptop semakin hari semakin menurun bahkan saat ini harga laptop ada yang <= 5 JT rupiah .. wah alhasil banyak orang menggunakan laptop .. baik dari merek-merek terkenal maupun merek asia dan bahkan merek lokalpun turut ikut dalam kancah bisnis tersebut ..
Rekan-rekan sekalian tahu ngak kenapa kok bisa begitu .. coba tebak !!!, saat ini negara “berorang-orang ingin maju dan pintar” telah membuat suatu teknologi didalam dunia IT .. yang akan menggeser posisi komputer dan laptop .. yakni seperti gambar dibawah ini .. nah saat ini negara Indonesia tercintaku masih menjadi pemakai saja .. tapi memang begitu adanya .. kampus-kampus di kita kebanyakan mempersiapkan untuk menjadi pekerja saja bukan peneliti atau orang untuk melakukan riset .. trus kalangan orang-orang terkenal dan hebat di dunia IT kebanyakan cuman bisa jual cuap-cuap dengan modal power pointnya … menyedihkan tapi inilah kondisi kita .. dan bersiap-siaplah menjadi “Tempat Pembuangan Komputer Dunia”. Berikut ini gambar-gambar komputer masa depan : (Diambil dari DedenThe)

Kamis, 15 Januari 2009

Sejarah Konflik Palestina – Israel dari Masa ke Masa

0 komentar
Pada tanggal 1 Januari 2009 ini serangan rezim zionis Israel ke Gaza atas bangsa Palestina sudah berlangsung 5 hari (27 Desember 2008). Ratusan orang sipil Palestina tewas menggenaskan, sedangkan ratusan lainnya luka-luka. Kutukan atas serangan tersebut berdatangan dari berbagai negara, namun sayangnya Amerika Serikat ternyata mem-veto resolusi PBB atas serangan Israel ke Gaza tersebut

Konflik Palestina – Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).. Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.



2000 SM – 1500 SM

Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil, Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.

1550 SM – 1200 SM

Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa Israel diturunkan statusnya menjadi budak.

1200 SM – 1100 SM

Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (QS 5:24)

Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.

1000 SM – 922 SM

Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya Nabi Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.

922 SM – 800 SM

Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.

800 SM – 600 SM

Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan Asyiria.

“Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh.” (QS 5:70)

Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.

600 SM – 500 SM

Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.

500 SM – 400 SM

Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.

330 SM – 322 SM

Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan dalam bahasa Ibrani.

300 SM – 190 SM

Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.

1 – 100 M

Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.

100 – 300

Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.

313

Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.

500 – 600

Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia.

621

Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.

622

Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan “Piagam Madinah”.

626

Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.

638

Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.

700 – 1000

Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang Yahudi.

1076

Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.

1453

Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258 M), khilafah Utsmaniah dibawah Muhammad Fatih menaklukan Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.

1492

Andalusia sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista). Karena cemas suatu saat umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan, pengusiran dan pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah Utsmaniyah, diantaranya ke Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara resmi meminta maaf kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi tidak permintaan maaf kepada umat Islam).

1500 – 1700

Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama / gereja dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.

1529

Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/imperialisme serta membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan perlengkapannya.

“… yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.” (QS 9:25).

1798

Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.

1831

Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.

1835

Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah.

1838

Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.

1849

Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.

1882

Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.

1891

Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.

1897

Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.

1916

Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).

1917

Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.

1938

Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.

1944

Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik “membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana.” Kondisi Palestina pun memanas.

1947

PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.

1948, 14 Mei.

Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.

1948, 2 Desember

Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel. Usaha ini kandas bukan karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.

1956, 29 Oktober

Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez. Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahrir (salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.

1964

Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization). Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.

1967

Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA). Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.

1967, Nopember

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.

1969

Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.

1970

Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.

1973, 6 Oktober

Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.

1973, 22 Oktober

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.

1977

Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.

1978, September

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel. Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel.

1980

Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.

1982

Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya dan Tunis.

1987

Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.

1988, 15 Nopember

Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.

Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.

1988, Desember

AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.

1991, Maret

Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.

1993, September

PLO – Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah “land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.

Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.

Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.

1995

Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom “bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).”

1996

Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam Israel. Ia bahkan ingin menunggu/menciptakan kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.

AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk “mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel. Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel. Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba “aktif” menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri” tanpa bicara dengan Eropa.

2002 - Sampai sekarang

Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 “reservasi”. Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh “kehadiran sipil dan militer yang permanen” di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan “mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza.” Pemerintah Israel berpendapat bahwa “akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan,” sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel “akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok – artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini”

Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel, Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit – berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara Israel, maka Israel “akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri” dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.

Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza (27/12/2008), sudah terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel menutup tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga pasokan bahan bakar minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.

Sebagai catatan akhir, Perdana Menteri Israel setelah Benjamin Netanyahu berutur-turut adalah Ehud Barak, Ariel Sharon, dan yang masih berkuasa di Israel dalam penyerangan di Gaza sekarang adalah Ehud Olmert. Sedangkan 4 faksi utama di Palestina adalah PLO, Al-Fatah, Jihad Islam Palestina (JIP), dan yang berkuasa sekarang di Palestina adalah Hamas dengan Perdana Menterinya Ismail Haniya. Dan gambar peta (klik di sini) yang menggambarkan hilangnya tanah Palestina yang dicaplok oleh Israel sejak tahun 1946 sampai dengan tahun 2000. Lihat posisi Gaza yang terjepit di daerah kekuasaan Israel.

sumber : http://www.wikimu.com/News/displaynews.aspx?id=12457


Dr. Shorrosh dan "The True Furqan"

0 komentar

Tak seorangpun tau siapa dibalik “Al-Quran palsu” yang pernah “masuk” kota Surabaya. Dialah pastor evangelist Amerika bernama Dr. Anis Shorrosh

Hidayatullah.com—“Al-Quran Palsu” atau dikenal dengan “The True Furqan” pernah menghebohkan Surabaya dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur sekitar tahun 2002.

Namun, menurut Baptist News, buku yang sama pada 17 April 1999 sudah pernah dikirimkan ke beberapa kedutaan besar negeri-negeri Muslim di Paris, Perancis. The True Furqan juga pernah mampir ke institusi-institusi penting Inggris, termasuk BBC. Pada waktu hampir bersamaan, buku yang sama juga sudah muncul di ruang redaksi jurnal berbahasa Arab di London, Inggris, serta di meja editor majalah-majalah berbahasa Arab, Ibrani, dan Inggris di Yerusalem.

The True Furqan dapat dipesan secara online melalui www.amazon.com dan www.barnesandnoble.com. “Al-Quran palsu” yang tebalnya 368 halaman ini kabarnya digarap serius selama tujuh tahun, dan mencoba meniru mentah-mentah gaya dan bahasa Al-Quran, tapi isinya justru menggoyang ajaran-ajaran Al-Quran.

Gaya puisi dan prosa, serta bahasa Arab klasik, yang digunakan The True Furqan seolah serupa dengan Al-Quran. Bedanya, kitab ini sepenuhnya berisi ajaran Bibel. "Selama ini, tak ada terjemahan Arab klasik Bibel yang dipandang layak baca oleh kaum Muslimin," kata Al Mahdy. Dalam pandangan Al Mahdy, karena bahasa tulis klasiknya merupakan salah satu bahasa tersulit di dunia, kualitas bahasa adalah sumber kebanggaan orang Arab. "Mereka memperolok Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab percakapan, karena menilainya berkualitas rendah," kata Al Mahdy. Tak mengherankan jika upaya membuat Bibel yang mirip Al-Quran pun ia lakoni. Al Mahdy adalah salah satu penulis The True Furqan.

Tapi, siapa sebenarnya sosok Al Mahdy ini? Tak pernah ada yang tahu pasti. Cuma, beberapa kalangan menduga kuat bahwa pengarang "Al-Quran palsu" ini adalah Dr. Anis Shorrosh, seorang evangelis Amerika. Dugaan ini, pernah dikemukakan M. Syamsi Ali, pemuka Islam asal Indonesia yang kini tinggal di Amerika Serikat.

Anis Shorrosh

Dalam salah satu situs webnya, Anis Shorrosh menempatkan The True Furqan dalam deretan buku-buku karyanya. Selain itu, salah satu halaman newsletter situs Trinity Broadcasting Network sempat melaporkan keberhasilan Shorrosh menyusun Al-Quran versi baru, yang menyertakan pesan-pesan Gospel.

Anis Shorrosh adalah salah satu evangelis terkemuka Amerika. Lahir di Nazareth, kota kelahiran Yesus, Anis Shorrosh mengalir darah Palestina. Konon, ayahnya meninggal ketika Nazareth jatuh ke tangan tentara Israel. Setelah Nazareth dikuasai Israel, Shorrosh pun terpaksa mengungsi ke Yordania. Ia kemudian belajar sosiologi di Mississippi College, sebelum belajar agama di New Orleans Baptist Theological Seminary. Ia juga punya dua gelar doktor dari Luther Rice International Seminary dan dari American Institute of Ministry di Dayton, Tennessee.

Walau mengaku sempat dendam terhadap Israel, belakangan Shorrosh malah bekerja di "negeri zionis" itu. Sejak 1959-1966, Anis Shorrosh telah menjadi evangelis di Timur Tengah. Tiga tahun di antaranya mengabdi pada Gereja Jerusalem Baptist. Dia juga pernah bertugas di Judea dan Samaria. Shorrosh pun mengajar di sejumlah sekolah teologi dunia. Pada 1990-an, ia lebih banyak bertugas sebagai misionaris di Afrika. Antara lain di Kenya, Capetown, Durban, dan Johannesburg. Setelah itu, pada 1995, Shorrosh bertugas di Selandia Baru, sebelum kemudian pergi ke Inggris dan Portugal. Setelah itu, barulah dia terkenal sebagai evangelis fanatik di Amerika.

Salah satu peristiwa yang mencuatkan nama Anis Shorrosh adalah perdebatannya dengan Ahmed Deedat, pendakwah Islam terkemuka asal Afrika Selatan. Deedat, peraih penghargaan Raja Faisal --penghargaan yang disebut-sebut sebagai "Nobel versi Islam"-- adalah seorang kristolog, ahli ajaran Kristen, yang kerap mengundang pendeta Kristen terkemuka berdebat mengenai Injil. Perdebatan Anis Shorrosh dengan Ahmed Deedat pernah berlangsung dua kali pada 1980-an. Pertemuan pertama dengan topik bahasan "Apakah Yesus Itu Tuhan?" dilakukan di depan 5.000 hadirin di Albert Hall, London.

Pertemuan kedua, dengan hadirin tak kurang dari 12.000 orang, berlangsung di Birmingham, Inggris. Temanya, "Al-Quran dan Bibel: Yang Mana Firman Tuhan?". Latar belakangnya sebagai keturunan Arab Palestina, boleh jadi, membuat Shorrosh punya keyakinan ekstra jika menilai miring Al-Quran serta Islam. Dan ia pun tak pernah berupaya menyembunyikan ketidaksukaannya pada Islam. Maka, setelah perdebatannya dengan Deedat, Shorrosh pun terus menorehkan reputasi sebagai pengkritik Islam yang keras. Lihat saja salah satu buku yang ditulisnya, Islam Revealed: A Christian Arab's View of Islam.

Buku yang dipromosikan sebagai "pembuka mata untuk melihat agama mematikan yang dipercaya satu dari setiap lima orang di dunia" ini, selain berisi teks perdebatan antara Shorrosh dan Ahmed Deedat, juga berisi berbagai tudingan Shorrosh bahwa Islam merupakan kepercayaan yang salah dan penuh kekeliruan. Lebih jauh, dalam Islam Revealed, Shorrosh menggarisbawahi pendapatnya bahwa Islam sebenarnya merupakan agama teror yang menjunjung tinggi kekerasan. Walau kerap terlihat keliru menafsir Al-Quran, Shorrosh yakin, akar kekerasan Islam bersumber langsung dari Al-Quran. Maka, ia pun menganjurkan kaum Muslim untuk mengganti Al-Quran.

Mungkin, karena itu pula, Anis Shorrosh menyebut The True Furqan sebagai bacaan penting. "Inilah Quran yang lebih baik, ditulis dalam bahasa Arab yang indah dan benar, serta diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang juga tepat," katanya. Toh, The True Furqan bukan satu-satunya proyek Anis Shorrosh. Ia, misalnya, juga punya proyek khusus yang diberi nama "Project Informing Washington on the Truth of Islam". Tetapi, yang disebutnya sebagai kampanye mengenai kebenaran Islam itu tak lain adalah propaganda untuk "menyadarkan" pemerintah dan rakyat Amerika bahwa negeri mereka telah diinvasi oleh Islam.

Buku-buku Anis Shorosh Lewat sebuah rekaman video berjudul Islam: A Threat or Challenge, Shorrosh berkampanye bahwa jauh sebelum peristiwa 11 September, ia sebenarnya telah sibuk mengingatkan Amerika dan seluruh dunia akan ancaman Islam. Rencananya, kaset propaganda ini dibagikan Shorrosh kepada seluruh anggota Kongres, Senat, dan politisi penting Amerika.

Toh, gaya Anis Shorrosh yang provokatif tak selalu membuat nyaman umat Kristen Amerika. Dua hari setelah serangan teroris 11 September ke Gedung World Trade Center, New York, Anis Shorrosh diundang ke Houston Baptist University (HBU). Ia diminta berceramah mengenai prinsip-prinsip dasar ajaran Islam.

Dalam ceramahnya, Shorrosh malah menghubungkan Nabi Muhammad dengan setan. Ia juga menyatakan dengan yakin, kaum Muslim adalah pencinta kekerasan. Ceramah itu pun menyinggung sebagian mahasiswa yang hadir, baik yang beragama Islam maupun sebagian yang Kristen.

Jurnal Baptist Standar pernah melaporkan bahwa ceramah Shorrosh itu memang penuh ucapan mengejutkan. Untuk menghindari masuknya teroris, misalnya, Shorrosh mengusulkan mengusir seluruh kaum Muslim yang datang ke Amerika. Shorrosh juga sempat mengatakan bahwa sebaiknya seluruh warga Amerika di Timur Tengah dipulangkan, setelah itu dibom atom saja kawasan tersebut.

Shorrosh punya satu jalan keluar saja bagi Islam. "Saya adalah salah satu dari ribuan umat Kristen yang setiap Jumat malam berpuasa dan berdoa bagi kejatuhan Islam," katanya. Pidato semacam itu jelas membuat para petinggi universitas menyesal. Mereka meminta maaf pada hadirin atas pernyataan Shorrosh.

"Anda pasti tak akan mengundang tamu ke rumah Anda hanya untuk membiarkan dia menghina Anda," tulis Doug Hodo, Rektor HBU, dalam edisi khusus surat kabar kampus yang terbit sehari setelah pidato Shorrosh.

"Orang memang tak perlu minta maaf untuk imannya. Tetapi, dalam lingkungan di mana ada orang beragama lain, Anda tentu tak bisa sengaja melakukan sesuatu hanya untuk melukai mereka," kata Jack Purcell, Wakil Rektor HBU.

"Al-Quran Palsu" Buatan Amerika Beredar di Milis

1 komentar

“Al-Quran palsu” atau sering disebut "The True Furqan" beredar lagi melalui situs dan milis. Tapi bukan kasus baru. Hampir tiap tahun selalu muncul


Hidayatullah.com
--Al-Quran baru buatan Amerika kembali muncul. Kali ini beredar di beberapa milis. Sebagaimana dikabarkan, “Al-Quran palsu” ini sedang didistribusikan di kuwait , dengan judul "The True Furqan" atau Al Furqan Al Haq. Meski isinya terkesan dari berbahasa Arab dan mengambil salah satu nama Al-Quran, namun isinya sangat bertentangan sekali dengan isi Al-Quran.

Kabarnya, “Al-Quran palsu” ini dibuat oleh 2 perusahaan percetakan; 'Omega 2001' dan 'Wine Press'. Judul lain buku ini 'The 21st Century Quran'! yang berisi lebih dari 366 halaman baik bahasa Arab dan Inggris.

Sebagaimana beredar di beberapa milis di Indonesia, “Al-Quran palsu” ini tengah didistribusikan kepada generasi muda di Kuwait di sekolah-sekolah berbahasa Inggris.

Yang pasti, buku ini memang ditujukan sebagai pemalsuan Kitab Suci Al-Quran. Berbagai surah dinamai dengan surah-surah Al-Quran seperti An Nur, Al Fatihah, dll. "Bismillah" pada setiap surah diganti dengan "Bismil Abi, Wal Ibni, Waruuhil Quds" (dengan nama bapak, anak dan roh qudus).

Sebagaimana dimuat di situs http://islam-in-focus.com/TheTrueFurqan.htm dan http://www.islam-exposed.org/furqan/contents.html, menunjukkan adanya keseriusan dalam kampanye pemalsuan Al-Quran.

Tahun 1999, The True Furqan sudah pernah menyerbu masyarakat. Edisi yang diterbitkan WinePress Publishing dengan mudah bisa dibeli di toko-toko buku di Amerika, atau dipesan melalui situs penjualan buku seperti www.amazon.com dan www.barnesandnoble.com.

"Tujuan The True Furqan adalah sebagai alat penyebaran agama Kristen," kata Al Mahdy kepada Baptist News. Menurut Al Mahdy, sejauh ini kaum evangelis (pengabar injil) belum berhasil menemukan terobosan penting untuk bisa menaklukkan dunia Islam.

Jumat, 26 Desember 2008

Vini, Vidi, Vici!

0 komentar
Jepara-Suasana hujan menyelimuti hampir sepanjang pelaksanaan Lomba Lintas Madya II Tahun 2008 Sabtu (20/12) kemarin. Sebanyak 220 peserta anggota PMR tingkat Madya dari 11 pangkalan SLTP/sederajat se-Jepara mengikuti kegiatan yang diadakan di SMA Islam Jepara. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang kedua setelah dari kelanjutan LLM tahun 2006. Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan yang dibuka secara langsung oleh Bagian Kesmas PMI Jepara. Penyerahan piala bergilir dan penyematan tanda peserta mewarnai upacara pembukaan. Dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lomba yang meliputi Lomba baris-berbaris (LBB), Perawatan Keluarga (PK), Pertolongan Pertama (PP), Menyanyi, dan Pidato bahasa Inggris. Saat dimintai keterangan oleh EMHA POS, Muhammad Mustaqim (24), ketua panitia, menyatakan bahwa kegiatan ke-PMR-an tingkat Madya (golongan SLTP/sederajat) dimaksudkan sebagai ajang uji materi PMR antar anggota PMR. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai ajang mempererat persaudaraan antaranggota se-kabupaten Jepara. “Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan stimulan kegiatan-kegiatan yang bermutu. Sebagai pembuktian, dalam pelaksanaan LLM kali ini, kami tidak mengambil juri dari pihak dalam (SMA Islam-red) dan mengambil juri yang benar-benar mumpuni di bidangnya,” ujar Mustaqim.

Lomba sehari ini diadakan atas kerja sama SMA Islam Jepara, Hapesi (Himpunan Alumni Peduli Ekstra SMA Islam), dan PMR Cabang Jepara dan rencananya akan tetap bergulir selama 2 tahun sekali.
MTs. Matholi'ul Huda Troso yang sudah diprediksi menjadi juara umum membuktikan “ketajaman taji”nya. Dari semua mata lomba (kecuali menyanyi dan KP putri) pangkalan ini berhasil menyabet juara. Dengan demikian , kontingen ini berhasil menjadi juara umum mengungguli MTs MH Bulungan dan SLTPN 6 Jepara. Bravo MTs. Matholi'ul Huda Troso!






Kamis, 10 Juli 2008

Lomba Galang II, We are The Champion!

0 komentar
Hari Sabtu- Ahad, 28-29 Juni 2008, almamaterku, MTs Matholiul Huda Troso kembali mengikuti kegiatan kepramukaan di tingkat kabupaten. Kegiatan itu adalah Lomba Galang II yang diadakan di MA/MAK Walisongo Pecangaan Jepara. Kali ini, pesertanya adalah mereka yang sudah kelas IX (menurut kabar burung, mereka sengaja diikutkan karena mereka mempunyai "Happy Ending" di almamater mereka itu) dan sebagian kelas VIII. Cukup melelahkan juga selama dua hari itu. Ini beralasan, karena dari awal sampai akhir kegiatan, hampir tidak ada waktu "kosong" menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan yang "super sibuk".

Tanpa disangka-sangka pula, akhirnya almamaterku ini mampu memboyong The Greatest Trophy, sebutan untuk tropi juara umum yang diperebutkan. Tentu saja hal ini membuat pesertanya bergembira bukan main, bahkan sampai diiringi tangis dan tawa, semuanya menjadi satu.